Perkembangan E-Commerce Indonesia di Awal Oktober 2022

Perkembangan E-Commerce Indonesia – Bank Indonesia menunjukkan data kenaikan pada transaksi toko online di Indonesia. Transaksi pada E-commerce Indonesia di Awal Oktober 2022 ini melonjak sebesar Rp. 86,766 triliun Rupiah. Angka tersebut naik 128% lebih tinggi ketimbang tahun 2021 lalu.

Angka tersebut dipastikan akan terus melesak, karena tingkat konsumsi masyarakat Indonesia yang semakin tinggi. Pada Oktober 2020, angka transaksi toko online telah menyentuh angka Rp. 9,204 triliun. Tingginya angka tersebut memberi bukti perkembangan toko online di Negara Kesatuan Republik Indonesia telah berkembang dengan pesat. Semuanya juga dipengaruhi pada kemajuan internet yang kian mudah dijangkau bagi semua masyarakat di Indonesia. Perkembangan yang sangat pesat tak lepas begitu saja dari ragam kondisi di Indonesia.

Berikut perkembangan toko online di Indonesia di Awal Oktober 2022.

Sejarah toko online di Indonesia dan perkembangannya
Toko online di Negara Kesatuan Republik Indonesia semakin berkembang pesat serta membawa pengaruh besar pada ekonomi Indonesia. Awal sejarah toko online di Indonesia sekiranya dimulai tahun 1994 silam. Pada masa itu beberapa penyedia jasa internet di Indonesia memberi koneksi bagi seluruh masyrakat. Koneksi internet pada masa itu dimanfaatkan sebagai jalan untuk berjualan.

Lantas pada tahun 1999 bentukan bibit toko online baru muncul. Di tahun tersebut Andrew Darwis mendirikan Kaskus yang merupakan forum jual beli. Kemudian mulai muncul Bhinneka.com sebagai wadah jual beli di tanah air.

Sadar akan pertumbuhan transaksi online dengan pesat, pemerintah Indonesia membuat beberapa keputusan pada draft UU e-commerce. Selang 4 tahun kemudian, Tokobagus.com didirikan. Ekosistem toko online yang mencuat kala itu membuat aplikasi Doku diluncurkan sebagai bentuk uang elektronik.

Selepas 2 tahun Tokobagus,com berdiri akhirnya muncul marketplace Tokopedia. Euforia e-commerce berhembus sangat kencang sewaktu Menteri Pendidikan Periode Jabatan 2019-2024, Nadiem Makariem mendirikan Go-jek. Berdiri pada tahun 2010, go-jek merupakan sebagai jasa layanan transportasi dengan konsep online.

Setelah itu mulai bermunculan beberapa perusahaan e-commerce yang bergerak pada berbagai bidang, sebut saja Tiket.com aplikasi wisata yang berdiri tahun 2011. Lalu Pada 2012 Traveloka berdiri sebagai e-commerce perjalanan Indonesia.

Kemajuan E-commerce Indonesia Hingga Masa Kini
Pada tahun 2014, Tokopedia mencetak sejarah dengan kucuran dana Investasi sebesar US$ 100 juta serta menjadi yang terbesar bagi sejarah e-commerce di Indonesia. Dalam sejarah perjalanan e-commerce Indonesia, banyak pemain baru atau lama berseliweran. Di tahun 2015, Tokobagus serta Berniaga memutuskan melebur jadi satu dalam naungan OLX yang memiliki fokus pada jual beli barang preloved.

Hingga kini, tak terhitung berapa banyak sudah e-commerce yang muncul di Indonesia. Pertumbuhan ini akan terus bertumbuh seiring dengan membaiknya ekosistem ekonomi digital di Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pengaruh toko online bagi ekonomi bangsa
Pertumbuhan toko online di Indonesia juga membawa angin positif bagi masyarakatnya. Bisnis online didominasi oleh penggiat UMKM. Bukan tak mungkin sektor lini UMKM dapat menggerakan ekonomi Nasional. Hal ini tentu saja mengingat, pertumbuhan toko online kian pesat.

Toko online sebagai tonggak perekonomian nasional
Toko online di Indonesia diramalkan jadi suatu faktor penting bagi kemajuan ekonomi Indonesia. Astarosa.com memperkirakan setidaknya Ada 3(tiga) kunci penting mengapa ekonomi tanah air dengan pesat dapat berkembang, yaitu kemajuan sitem internet, teknologi, dan membeludaknya generasi milenial. Internet adalah kendaraan, lantas teknologi menjadi bahan bakar Pertalite (yang Oktober 2022 ini harganya naik) dengan dua hal tersebut seakan siap untuk mendukung generasi milenial sebagai sang pengendara ekonomi bangsa.

Baca juga: E-payment, penting atau tidak buat UMKM?

Sistem Pembayaran Digital Sebagai Pendukung Utama
Untuk mendukung hal seperti ekonomi digital, ada ragam bentuk yang dapat dibangun. Infrastruktur ekonomi digital bisa dari banyak sisi, seperti sistem pembayaran digital misalnya. Sistem ini menjadi yang utama untuk pengadopsian teknologi toko online.

Sistem pembayaran tanpa uang nyata, menurut ASTAROSA.com bisa dikatakan banyak yang menggemarinya. Memberikan kepraktisan serta kemudahan pada masyarakat untuk bertransaksi. Orang-orang cukup membayara via gawai mereka lalu pembayaran dapat selesai dalam sekejap.

Hal ini juga pelaku UMKM ikuti di tanah air dengan membuat sistem pembayaran yang dapat menunjang jalannya usaha mereka. Pembayaran digital menjadi alat yang dapat dipakai oleh segala jenis industri.(rsv)

1 thought on “Perkembangan E-Commerce Indonesia di Awal Oktober 2022”

  1. Pingback: Ketahui Tugas Admin Marketing, Staff Penting Dalam Berbisnis

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *